Ragam  

Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tempe di Tanggamus Terpaksa Kurangi Ukuran

Pengrajin tempe di Kotaagung Tanggamus. Foto dok
banner 468x60

TANGGAMUS- Tingginya harga kedelai menjadi keluhan tersendiri bagi para pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Tanggamus.

Pengrajin tempe di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kotaagung, Syamsuri mengatakan, dirinya terpaksa mengurangi ukuran agar usahanya tetap bertahan.

” Sekarang usaha ini masih berjalan dengan menyiasati mengurangi ukuran tempe. Tidak tahu akan bertahan sampai kapan,”kata Syamsuri.

Kondisi saat ini sangat memberat kannya. Bagai mana tidak, bahan baku kedelai impor sudah mahal, sementara untuk menaikan harga jual sulit dilakukan karena khawatir konsumen akan lari.

“Keuntungan sekarang tipis, karena harga kedelai sudah Rp14.000, sedangkan harga jual tempe berkisaran Rp1.000 per bungkus,” kata Syamsuri.

Agar usahanya tetap bertahan, ia terpaksa mengurangi ukuran tempe.” Saya terpaksa mengurangi ukuran agar usaha ini tetap berjalan,” tukasnya.

Syamsuri berharap kepada pemerintah untuk segera menstabilkan harga kedelai yang menjadi sumber penghasilannya.”Pemerintah harus memperhatikan rakyat kecil, tolong lah untuk menstabilkan harga kedelai, karena ini satu satunya sumber penghasilan kami,” ujarnya.

Dijelaskannya, dengan tingginya harga kedelai ini membuat keuntungannya makin menipis, itu pun kalau terjual semua.” Ya, kalau kalau laku semua, kalau ada yang tidak terjual, bisa nombokin,” akunya

Sementara itu, Wandi Pedagang kedelai di Kotaagung membenarkan, bahwa harga kedelai saat ini mahal.” Kami tidak tahu apa penyebab kenaikannya, namun yang jelas harganya sudah berada di kisaran Rp 14.000/kg. Naik dari harga sebelumnya yang hanya berkisaran Rp. 12.000/kg,”tukasnya.(Ark).

banner 325x300
Penulis: Redaksi Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *