Inspiratif! Kisah Dua Alumni Teknik Sipil Itera Raih Beasiswa S2 di Taiwan

LAMPUNG – Kisah inspiratif Dua Alumni Teknik Sipil Itera yang berhasil meraih beasiswa S2 di Taiwan.

Preza Setiawan dan Naomi Jesika Sitompul, alumni Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (Itera) angkatan 2023 berhasil mendapatkan beasiswa untuk program magister di Taiwan.

Preza kini menempuh studi di National Ilan University (NIU), sementara Naomi melanjutkan pendidikannya di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Perjalanan mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa persiapan matang dan kerja keras dapat membuka peluang besar.

Preza memilih fokus pada riset inovasi material konstruksi yang sejalan dengan tantangan global seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. 

“Saya merasa ada banyak hal yang belum saya pahami terkait masalah lingkungan. Melalui studi ini, saya ingin berkontribusi pada solusi untuk tantangan tersebut,” ujar Preza.

Sementara itu, Naomi mengungkapkan alasan serupa. “Saya ingin memperdalam pemahaman di bidang teknik sipil, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia profesional. Beasiswa ini adalah pintu untuk mewujudkan impian tersebut,” katanya.

Kedua alumni ini meraih beasiswa melalui perjalanan yang tidak mudah. Preza mendapatkan rekomendasi dari seorang profesor di NIU yang mengenalnya selama mengikuti program Taiwan Experience Education Program (TEEP). 

“Hubungan baik dengan profesor menjadi kunci. Berkat program tersebut, saya mendapatkan kepercayaan untuk melanjutkan studi di bawah bimbingannya,” jelas Preza.

Naomi, di sisi lain, mempersiapkan seluruh dokumen dengan detail, mulai dari CV, study plan, hingga motivation letter. Ia juga melalui proses wawancara ketat sebelum akhirnya diterima. 

“Persiapan berkas yang matang sangat penting. Saya ingin memastikan tujuan saya terlihat jelas di mata penyeleksi,” katanya.

Menempuh studi di luar negeri tentu menghadirkan tantangan baru. Preza, misalnya, harus mengatasi kendala dalam pengurusan dokumen saat berada di Taiwan. 

“Mengatur semua dari jarak jauh cukup menguras tenaga, tapi dukungan dari profesor membuat proses lebih lancar,” ungkapnya.

Naomi menghadapi tantangan berbeda, terutama dalam hal budaya belajar di NTUST yang sangat kompetitif. 

“Awalnya cukup sulit beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang cepat dan tugas yang menumpuk. Namun, saya sadar ini adalah bagian dari proses belajar,” ujarnya.

Baik Preza maupun Naomi sepakat bahwa sistem pendidikan di Taiwan sangat fokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

“Di NIU, kurikulumnya sangat aplikatif dan melibatkan riset langsung untuk mendukung SDGs,” tutur Preza.

Naomi menambahkan bahwa budaya belajar di Taiwan menuntut kedisiplinan tinggi. “Manajemen waktu menjadi sangat penting karena ritme pembelajaran di sini sangat intens,” katanya.

Kisah sukses Preza dan Naomi tak lepas dari peran Itera dalam membentuk mereka menjadi mahasiswa yang siap bersaing di kancah internasional. 

“Pengalaman di Itera, seperti mengikuti kompetisi ilmiah dan program pertukaran, sangat membantu saya,” ungkap Preza.

Naomi juga merasa bahwa kurikulum Itera sudah cukup membekalinya untuk menghadapi tantangan di luar negeri. 

“Meski pindah bidang dari KK SDA ke KK Struktur, saya merasa siap berkat dasar yang saya dapatkan di Itera,” katanya.

Kepada mahasiswa yang bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri, Preza dan Naomi memberikan tips penting. 

“Jangan takut untuk mencoba dan keluar dari zona nyaman. Semua keberhasilan memerlukan pengorbanan,” pesan Preza.  

 “Kenali minat dan tujuan Anda. Pilih universitas yang sesuai dan persiapkan berkas dengan matang. Jangan lupa, bangun komunikasi dengan alumni atau mahasiswa yang sudah ada di sana,” tambahnya.

Perjalanan Preza dan Naomi membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat, dan dukungan kampus, meraih mimpi melanjutkan studi ke luar negeri bukanlah hal mustahil. 

Kini, mereka tidak hanya membawa nama baik Itera ke kancah internasional, tetapi juga berkontribusi pada dunia teknik sipil dan pembangunan berkelanjutan. (rls)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *