LAMPUNG – Menteri perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. (H.C). Zulkifli Hasan, S.E., M.M., mengisi kuliah umum di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Jumat, 6 September 2024.
Dalam kesempatan itu, Zulhas -sapaan akrabnya- mendorong agar mahasiswa menguasai perdagangan digital atau melalui sistem perdagangan elektronik (e-commerce).
Mendag menekankan, dengan kemajuan teknologi yang saat ini terus berkembang, dunia berubah sangat cepat. Dunia perdagangan yang semula dilakukan secara offline, kini juga didominasi perdagangan online, hingga muncul sistem e- commerce, dan sistem perdagangan digital lainnya.
“Kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi kita akan ketinggalan, dan saya sangat berharap mahasiswa Itera yang kita andalkan bisa menguasai perdagangan elektronik. Kalau mahasiswa maju, maka Itera maju, dan Indonesia maju,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas juga memotivasi mahasiswa untuk tidak sekadar kuliah, tetapi menempa mental, menggapai masa depan. “Mental itu penting, karena kesuksesan itu pasti tidak mudah, ada jalan terjal yang akan dilalui, tentukan jalan hidup kalian sekarang dan kejarlah,” ujar Mendag.
Sebagai salah satu tokoh pendiri Itera, Zulhas mengaku bersyukur dengan perkembangan kampus Itera, saat ini.
“Saya bangga ikut membidani Itera, dengan sumber daya dosen yang berkualitas, Itera harus besar, dan jika Itera besar, maka Indonesia akan maju,” kata Zulhas.
Sebelum Mendag hadir sebagai pembicara kunci, kuliah umum bertajuk Sosialisasi Kebijakan di Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (E-Commerce) juga diisi oleh Analisis Perdagangan Ahli Madya Kementerian Perdagangan RI, Ronny Salomo Maresa, SE., Ak, MSE., dan Praktisi E-Commerce, Dinar Sudianto, S.ST.
Dalam talk show yang dimoderatori oleh Kepala Pusat Implementasi Inovasi Itera, Deni Subara, S.Si., M.T., Ph.D., pemateri Ronny Salomo Maresa, SE., Ak, MSE., memaparkan Kebijakan di Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (E Commerce). Menurut Ronny, peran perguruan tinggi dalam transformasi digital dapat dilakukan dengan mendorong inovasi perdagangan digital baru, memfasiltiasi inkubasi bisnis dari start-up e-commerce yang dikembangkan mahasiswa hingga alumni, serta mendorong semangat kewirausahaan mahasiswa untuk menciptakan bisnis mereka sendiri.
Sementara, praktisi E-Commerce, Dinar Sudianto, S.ST., memberikan tips kepada mahasiswa untuk berani memulai bisnis. Rumus praktis menjadi enterpreneur yaitu dengan formula PMSE, perkuat pikiran dan mental, mulai dari blue ocean mareket (persaingan minim), senantiasa belajar dan bergaul, eksekusi dengan platform digital.
Tokoh Pendiri Itera Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kehadiran Mendag untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa Itera. Terlebih Mendag Zulkifli Hasan, adalah salah satu tokoh yang turut menggagas pendirian Itera.
Rektor menekankan bahwa mahasiswa Itera adalah generasi yang dipersiapkan untuk membangun Sumatera dan Indonesia.
Itera berkomitmen, menjadikan mahasiswa dan alumninya untuk eksis di masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk bidang kewirausahaan. Terlebih saat ini, teknologi sangat maju, dengan bekal ide, mahasiswa bisa dengan mudah menjadi entrepreneur.
Itera juga sudah memulai memberikan dorongan dan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki inovasi di bidang kewirausahaan, dan mau membangun start-up. Tahun lalu, ada 60 paket pelaku usaha mahasiswa yang kegiatannya didanai oleh Itera. Selain itu, sebanyak 150 start-up mahasiswa juga mendapatkan dukungan pendanaan.
“Ini merupakan upaya Itera merangsang mahasiswa melakukan kegiatan kewirausahaan, di bidang jasa, atau menghasilkan produk. Bahkan dari kegiatan tersebut, sudah ada produk karya mahasiswa Itera yang didaftarkan hak kekayaan intelektualnya,” ujar Rektor.
Selain mengisi kuliah umum yang turut dihadiri jajaran pimpinan fakultas, Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum, serta para dosen, dalam kunjungannya ke Itera, Mendag juga melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Attanwir Itera.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan serah terima proposal pendanaan pembangunan Masjid Raya Attanwir kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid Raya Attanwir Itera. (*)