TANGGAMUS – Pelajar SMPN 1 Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, menggelar acara Pangan Balak jelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H.
Kegiatan Pangan Balak yang dilaksanakan di halaman sekolah itu merupakan gelar budaya kearifan lokal sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan tersebut juga sekaligus untuk melestarikan warisan budaya adat Lampung Pesisir, khususnya tradisi Pangan Balak, agar tidak tergerus oleh zaman yang semakin modern.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala SMPN 1 Kotaagung Djaya Mangku Desa berserta dewan guru dan seluruh siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Agung.
Sebelum kegiatan Pangan Balak dimulai, pelajar dan dewan guru mengadakan arak-arakan khas Lampung Pesisir, yang semakin semarak dengan pertunjukan Pincak Silat Khakot yang diperagakan oleh para siswa.
Para pelajar dengan penuh semangat mengikuti seluruh rangkaian acara hingga tiba saat yang paling dinantikan, yakni prosesi Pangan Balak, sebuah tradisi makan bersama yang mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Lampung Sai Batin.
Kepala SMPN 1 Kotaagung, Djaya Mangku Desa mengatakan, Pangan Balak bukan sekadar tradisi makan bersama, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam.
“Pangan Balak ini disajikan dalam bungkusan talam yang dibalut dengan kain sprei beraneka warna seperti putih, kuning, merah, dan hijau. Warna-warni ini melambangkan keberagaman. Sedangkan makanan berbentuk lingkaran dalam talam menandakan kebersamaan, kepedulian, serta semangat tolong-menolong,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan Karya P5 dengan tema Kearifan Lokal dan subtema Pangan Balak merupakan bentuk pelestarian budaya Lampung Sai Batin, terutama dalam aspek kuliner tradisional.
“InsyaAllah ke depannya, kita akan terus melakukan berbagai kegiatan P5 yang mendukung program pemerintah dalam memperkuat profil pelajar Pancasila,” tambahnya.
Program P5 adalah program pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat terus menjaga dan melestarikan budaya lokal, sekaligus memahami makna penting dari kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. (*)








