Unila Bakal Pecahkan Rekor MURI, Penuangan Eco-Enzyme Oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia

banner 468x60

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) bakal mencatatkan namanya dalam sejarah dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada acara Festival Eco-Enzyme 2024.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 17 Agustus 2024 ini mencatatkan rekor penuangan eco-enzyme oleh perguruan tinggi terbanyak di seluruh Indonesia, bersama-sama 44 perguruan tinggi lainnya.

Kegiatan dihadiri berbagai pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, termasuk Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A, IPM., ASEAN Eng., yang memimpin penuangan eco-enzyme secara langsung di Unila.

Penuangan tersebut rencananya dilakukan secara live dan serentak di berbagai lokasi di Indonesia, menandai perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat keberlanjutan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila, Dr. Eng. Ir. Dikpride Despa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., akan memandu kegiatan. Produk eco-enzyme yang dituang merupakan hasil produksi sivitas akademika Unila, yang rutin diproduksi setiap tahun.

Pembuatan eco-enzyme dilakukan secara kolaboratif oleh dosen Mikrobiologi Lingkungan Dr. Dewi Sartika, STP., M.Si., bersama mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian.

Eco-enzyme yang diproduksi menggunakan bahan baku ramah lingkungan, seperti limbah kulit buah-buahan seperti lemon, pisang, melon, mangga, nanas, semangka, pepaya, dan buah aromatis lainnya.

Proses produksi melibatkan teknologi sederhana, yaitu pemanfaatan starter untuk mempercepat fermentasi, menghasilkan eco-enzyme dengan aroma segar khas fermentasi buah.

Produk eco-enzyme Unila memiliki berbagai khasiat, antara lain sebagai anti-inflamasi, anti-mikroba, perawatan kulit, penuruncemaran air, dan pupuk. Inisiatif ini sejalan dengan konsep Eco Campus Unila yang mengusung prinsip Green Education for Sustainability Future dan Green Living for Sustainability Future.

Eco-enzyme Unila merupakan contoh nyata dari upaya pengurangan sampah (Reduce), pemanfaatan kembali bahan yang tidak bermanfaat (Reuse), dan pengolahan bahan menjadi produk bernilai jual (Recycle).

Dengan pembuatan dan penerapan produk ramah lingkungan seperti eco-enzyme, Unila menunjukkan komitmennya dalam menuju kampus berwawasan lingkungan berkelanjutan.

Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya menegaskan peran Unila dalam gerakan keberlanjutan, tetapi juga memperkuat posisi universitas sebagai pelopor dalam pendidikan dan praktik ramah lingkungan di Indonesia. (rls/uji)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *