JAKARTA – Fabio Quartararo sepertinya sedang dihadapi dengan rasa keputusasaan, pembalap asal Prancis ini mengaku siap tinggalkan” Yamaha pada akhir musim MotoGP 2024.
Hal tersebut ia ungkapkan karena penurunan performa motor merek Jepang itu di beberapa tahun terakhir ini.
Seperti diketahui, Fabio Quartararo bergabung bersama Yamaha pada 2019 di Petronas SRT sebelum pindah ke tim pabrikan pada 2021 dan berhasil memenangi gelar juara.
Quartararo kemudian berubah dari berjuang untuk gelar juara kedua pada tahun 2022 menjadi bahkan tidak pernah memenangi satu balapan pun pada tahun 2023.
Sementara Yamaha juga belum berhasil meraih podium musim ini, meskipun saat itu sempat berhasil finish di posisi ketiga di sprint Jerez akhirnya dicabut karena penalti tekanan ban.
Juara dunia 2021 itu merupakan tokoh kunci di bursa pebalap 2025, di mana pebalap Prancis itu secara serius mempertimbangkan tawaran dari Aprilia sebelum menerima kontrak berdurasi dua tahun dengan bayaran besar agar tetap bertahan di Yamaha.
“Yamaha adalah tim legendaris. Mimpiku ketika aku masih kecil adalah pergi ke sana karena Valentino Rossi ada di sana,” buka Quartararo, dikutip dari laman Crash.net, Rabu 18 September 2024.
“Saya siap meninggalkan merek ini; meskipun ini adalah tim impian saya, saya merasa siap untuk meninggalkannya,” ungkapnya.
Quartararo juga menjelaskan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari Yamaha di MotoGP
“Dan Yamaha membuat beberapa perubahan yang sangat besar. Mereka telah membuat investasi besar dalam proyek ini, merekrut banyak teknisi baru,” tuturnya.
“Bahkan untuk merek, untuk Yamaha, tidak baik tertinggal jauh di pasarnya,” imbuhnya.
“Sayangnya, Anda tidak bisa kembali ke puncak lagi,” sebutnya.
“Itulah yang membuat saya mengambil keputusan untuk bertahan di Yamaha, melihat pertemuan dengan orang-orang yang datang dari merek lain, yang mengerjakan proyek yang sangat besar,” lanjutnya.
“Itulah yang membuat saya memutuskan untuk memperbarui kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun ke depan,” katanya.
Kedatangan Max Bartolini dari Ducati sebagai direktur teknik di Yamaha menjadi faktor utama yang membuat Quartararo bertahan di merek Jepang itu.
Sepanjang kampanye 2024, Yamaha telah memanfaatkan keuntungan konsesinya untuk melakukan sejumlah pengujian dalam musim dan memperkenalkan sejumlah item baru – menjauh dari pendekatan yang lebih hati-hati yang telah dilakukan sebelumnya.
Kini hal itu berlaku hingga Yamaha membuang filosofi mesin empat silinder segarisnya dan menggantinya dengan V4 pada tahun 2025.
Meski Yamaha mengalami kemajuan yang lambat pada tahun 2024, Quartararo mengakui kemerosotan performa merek Jepang itu sejak tahun 2022 berdampak buruk padanya. (*)