TANGGAMUS – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Hendra Wijaya Mega menilai dengan dibangunnya taman kota di tengah-tengah jantung ibukota, akan semakin menumbuhkembangkan kawasan perkotaan Kotaagung menjadi pusat kota yang kreatif dan berkelanjutan.
Menurut Mantan Kepala Bapperida Tanggamus itu, pembangunan Taman Kota Ir Soekarno menerapkan strategi konsep pengembangan kawasan agro minapolitan, konsep resilient liveable city atau konsep kota yang tangguh dan layak huni, konsep creative and inovatif city atau konsep kota kreatif dan inovatif dan konsep creative and heritage tourism atau konsep bangunan sejarah.
“Dampak lainnya yang akan dirasakan ialah masyarakat memiliki ruang rekreasi, sekaligus tempat interaksi yang mengedukasi,” ujarnya.
Diterangkan dirinya, berdasarkan konsep perencanaan, di sepanjang kawasan pusat kota mulai dari kawasan Jalan Ir H Juanda, Jalan Samudera, Jalan Merdeka, Jalan Dwi Tunggal sampai dengan kawasan taman kota memiliki potensi pertumbuhan yang cepat dan padat karena merupakan kawasan kota tua yang jika ditelisik berdasarkan sejarah telah berdiri sejak tahun 1889.
Kawasan tersebut, tuturnya, merupakan koridor ekonomi dan secara sistematis menjadi gambaran wajah kota.
“Nah, jika lihat dari pola pemanfaatan ruang, kawasan di sepanjang kawasan ini berjalan lambat, padahal urat nadi lintas barat. Namun begitu, secara ekonomi, perkembangan penggunaan lahan dan sosial kawasan ini belum signifikan terpengaruh dengan lalulintas regional,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa, Pemerintah Kabupaten Tanggamus meyakini jika Taman Kota Ir Soekarno akan mampu berkembang dan bertransformasi menjadi salah satu katalis pertumbuhan sebagai pusat orientasi kawasan ibukota.
“InsyaAllah, kedepan perwajahan ibukota Kabupaten Tanggamus akan lebih tertata dan lebih harmonis dengan adanya taman kota,” tuturnya.
Selain itu, penataan taman kota berangkat dari sejarah awal berdirinya Kecamatan Kotaagung yang merupakan ibukota Kabupaten Begawi Jejama.
Disamping itu, pendirian patung Presiden Soekarno dan penamaan taman kota yang menggunakan nama sang proklamator pun tidak terlepas dari riwayat sejarah yang mencatat bahwa Presiden Soekarno pernah datang dan berpidato di area taman kota.
“Taman kota yang sedang dibangun sekarang ini untuk pengingat bagi kita dan generasi gen Z jika Presiden Soekarno sekitar tahun 1948 pernah berpidato di tempat itu,” pungkasnya. (Zep)