Ada 3 Bandara di Lampung, Berikut Daftar Nama dan Sejarah Singkatnya

Ada 3 Bandara di Lampung, salah satunya yang familiar adalah Bandar Radin Inten II. Foto Ilustrasi/Dokumentasi Radarlampung.co.id

SABURAILAMPUNGONLINE – Provinsi Lampung memiliki beberapa bandar udara atau bandara. Salah satunya, yang paling familiar adalah Bandara Radin Inten II.

Provinsi Lampung diketahui memiliki peran strategis di Pulau Sumatera karena sebagai penghubung antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Ekonomi provinsi Lampung tumbuh pesat, sehingga keberadaan bandara di Lampung menjadi kunci penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, perdagangan, serta pengembangan pariwisata. 

Tidak hanya melayani rute domestik, beberapa bandara juga telah membuka akses internasional untuk meningkatkan konektivitas global.

Setiap bandara di Lampung memiliki cerita sejarah yang unik, mulai dari transformasi dari lapangan udara sederhana hingga menjadi bandara modern yang memenuhi kebutuhan penerbangan masa kini. 

Berikut ini Saburai Lampung Online rangkum beberapa bandara di Lampung serta sejarahnya.

1. Bandara Radin Inten II

Bandar Udara Radin Inten II, sebelumnya Bandar Udara Branti, adalah bandara yang melayani Kota Bandar Lampung di Provinsi Lampung, Indonesia. Nama bandara ini diambil dari nama tokoh yaitu Radin Intan II yang merupakan bagian dari Kesultanan (Kerajaan) Lampung terakhir yang juga salah seorang Pahlawan Nasional asal Lampung.

Bandar udara internasional ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara di Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan berada di barat laut Kota Bandar Lampung. Dan pada tahun 2021 bandara ini sudah memiliki 12 parking stand

Bandara internasional ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II. Pembangunan gedung parkir berkapasitas 800 hingga 1000 kendaraan ini bertujuan untuk mengantisipasi peningakatan arus wisatawan menuju destinasi utama Lampung. 

Di antaranya arena berselancar Pantai Tanjung Setia, Taman Nasional Way Kambas (ASEAN Heritage Park Way Kambas), habitat alam lumba-lumba Teluk Kiluan, dan pesona bawah laut di Pulau Pahawang.

Bandar Udara Internasional Radin Inten II di Provinsi Lampung merupakan bandar udara umum yang sudah di serah terimakan kepada PT Angkasa Pura II pada 14 Oktober 2019.

Bandara ini awalnya dikenal sebagai Pelabuhan Udara Branti, dibangun pada era 1940-an untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.

Pada tahun 1990-an, nama bandara ini diubah menjadi Radin Inten II untuk menghormati Pahlawan Nasional asal Lampung, Radin Inten II, yang dikenal karena perjuangannya melawan penjajah Belanda.

Seiring waktu, Bandara Radin Inten II terus dikembangkan hingga memperoleh status Bandara Internasional pada tahun 2019.

Bandara ini kini melayani berbagai rute domestik seperti Jakarta, Palembang, dan Batam, serta rute internasional seperti ke Malaysia dalam jadwal tertentu.

Bandara ini menjadi penghubung utama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi Lampung, termasuk destinasi unggulan seperti Taman Nasional Way Kambas, Teluk Kiluan, dan Pulau Pahawang.

2. Bandara Gatot Subroto

Bandar Udara Gatot Subroto atau Lanudad Gatot Subroto adalah bandar udara yang terletak di Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, provinsi Lampung. 

Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.100 meter lebar 45 meter 2.100 x 45 meter (6.890 ft × 148 ft) dengan permukaan aspal dan ketinggian 137 meter di atas permukaan tanah. Bandar udara Gatot Subroto ini merupakan pangkalan udara TNI Angkatan Darat, dan menjadi markas Skadron 12/Serbu.

Bandara Gatot Subroto awalnya dibangun sebagai pangkalan udara militer untuk keperluan TNI Angkatan Darat. 

Pada tahun 2018, bandara ini resmi dibuka untuk penerbangan sipil, menjadikannya salah satu bandara yang melayani wilayah Lampung bagian utara. 

Nama bandara ini diambil dari Jenderal Gatot Subroto, seorang tokoh penting dalam sejarah militer Indonesia.

Dibukanya bandara ini untuk penerbangan komersial bertujuan mempercepat konektivitas antarwilayah.

Penerbangan perintis yang dilayani membantu warga di daerah terpencil untuk mengakses pusat-pusat kota dengan lebih mudah.

3. Bandara Taufiq Kiemas

Bandara Taufiq Kiemas adalah salah satu proyek infrastruktur yang direncanakan untuk memperkuat konektivitas wilayah Lampung, khususnya di Kabupaten Pesisir Barat. 

Nama bandara ini diambil dari Taufiq Kiemas, tokoh nasional kelahiran Lampung yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI dan dikenal sebagai salah satu sosok penting dalam sejarah politik Indonesia.

Berada di lahan seluas 50 hektar, Bandara Muhammad Taufik Kiemas sekarang mempunyai landasan pacu sama seperti bandara perintis lainnya: panjang 974 meter dan lebar 23 meter. Landasan itu, dan juga terminal bandara, dibangun tahun 2007-2008.

Rencana pembangunan bandara ini muncul sebagai respons terhadap potensi besar pariwisata di Pesisir Barat, daerah yang terkenal dengan keindahan alamnya, seperti Pantai Tanjung Setia, surga para peselancar dunia, dan Pulau Pisang, yang menawarkan pesona alam tropis yang menakjubkan. (*)

Sumber : Wikipedia

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *