SABURAILPUNGONLINE.COM – Gunung Lawu bukan sekadar gunung, melainkan tempat bersemayam para dewa dan bidadari.
Keindahannya yang memukau menyimpan sejuta misteri yang belum terpecahkan tentang Ki Ageng Tarub, tokoh legendaris yang menikahi bidadari.
Gunung Lawu yang menjulang megah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menyimpan pesona alam yang luar biasa.
Namun, di balik keindahannya, terdapat pula berbagai kisah mistis, legenda, dan mitos yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat sekitar.
Yang paling populer adalah kisah tentang bidadari. Benarkah makhluk surgawi ini benar-benar ada di Gunung Lawu? Yuk, telusuri jejak mereka!
Jejak Keberadaan Bidadari di Gunung Lawu
- Telaga Sarangan: Konon, telaga cantik ini merupakan tempat pemandian para bidadari.
Masyarakat setempat percaya bahwa air telaga tersebut memiliki kekuatan awet muda karena digunakan oleh bidadari. Halaman Berikutnya
- Sendang Drajat: Mata air ini dipercaya sebagai tempat pemandian bidadari Dewi Nawangwulan.
Menurut legenda, jika beruntung, kita bisa melihat penampakan bidadari di mata air ini, terutama saat bulan purnama.
- Hargo Dalem: Puncak Gunung Lawu yang sakral. Konon, di tempat ini terdapat kerajaan gaib yang dihuni oleh Raja Jin dan para bidadari.
Banyak peziarah yang melakukan ritual di Hargo Dalem untuk memohon berkah dan bimbingan spiritual.
- Kawah Condrodimuko:
Terletak di lereng Gunung Lawu, kawah ini dipercaya sebagai pintu gerbang menuju kerajaan gaib tersebut.
Beberapa pendaki mengaku pernah melihat penampakan bidadari di sekitar kawah.
Mitos dan Legenda Bidadari Gunung Lawu
- Kisah Jaka Tarub dan Nawangwulan: Legenda yang paling terkenal mengisahkan tentang pertemuan Jaka Tarub, seorang pemuda desa, dengan Nawangwulan, bidadari yang sedang mandi di Sendang Drajat.
Jaka Tarub menyembunyikan selendang Nawangwulan agar bidadari tersebut tidak dapat kembali ke kahyangan. Akhirnya, mereka menikah dan dikaruniai seorang anak bernama Dewi Nawangsih.
- Bidadari Pelindung Sendang: Masyarakat percaya bahwa setiap mata air di Gunung Lawu dijaga oleh bidadari.
Mereka bertugas untuk menjaga kesucian dan keseimbangan alam.
- Bidadari Penolong: Banyak cerita tentang pendaki yang tersesat atau mengalami kesulitan di Gunung Lawu, kemudian ditolong oleh bidadari.
Pertolongan bisa berupa petunjuk jalan, makanan, atau bahkan penyelamatan dari kematian.
Tradisi dan Ritual
- Upacara Adat di Hargo Dalem: Setiap tahun, masyarakat sekitar Gunung Lawu menggelar upacara adat di Hargo Dalem.
Upacara ini bertujuan untuk menghormati para leluhur dan memohon keselamatan dari penguasa gaib Gunung Lawu.
- Larangan di Sendang:
Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi saat berkunjung ke mata air di Gunung Lawu, seperti dilarang mengumpat, merusak lingkungan, dan mengambil apa pun yang ada di sekitar mata air.
Menjaga Kelestarian Gunung Lawu
Meski keberadaan bidadari masih menjadi misteri, namun cerita tentang mereka sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat sekitar Gunung Lawu.
3 Kepercayaan terhadap keberadaan bidadari mengajarkan kita untuk menghargai alam dan menjaga Gunung Lawu,” tutur Mbah Rejo, sesepuh di lereng Gunung Lawu.(*)