Limbah Dapur MBG di Pekon Dadimulyo Tanggamus Dikeluhkan, Warga : Sumur Saya Tercemar dan Airnya Bau Menyengat 

TANGGAMUS – Limbah yang diduga berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Menu Bergizi Gratis (MBG) di Pekon Dadimulyo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, dikeluhkan warga.

Bahkan, aroma dari limbah yang diduga dari SPPG MBG tersebut baunya sangat menyengat. Mirisnya lagi, berdampak pada sumur warga sekitar yang menjadi keruh, hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap.

“Selama puluhan tahun air sumur kami bagus. Tapi sejak adanya SPPG MBG, air sumur kami jadi tidak bisa dipakai karena keruh dan bau akibat tercemar limbah,” kata Supardi, warga setempat, kemarin.

Ia mengungkapkan, bukan maksudnya untuk menghalang-halangi atau tidak mendukung keberadaan SPPG MBG. Justru ia mengaku sangat mendukung keberadaan SPPG untuk program MBG. Namun ia meminta agar pengelola SPPG juga memperhatikan lingkungan sekitar. 

“Saya mendukung (keberadaan SPPG), tapi kalau mengakibatkan pencemaran lingkungan siapa mau terima. Apalagi limbahnya mengendap di belakang rumah saya, semestinya pengelolanya benahi Dan perbaikilah saluran limbah SPPG-nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Suwarjo mengatakan, dari laporan warga setelah adanya SPPG di lingkungan RT 01, warga merasa tidak nyaman karena adanya pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari limbah SPPG tersebut.

“Seharusnya pengelola SPPG segera melakukan pembenahan saluran air limbah, karena kasihan masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.

Pj kepala Pekon Dadimulyo Agus Salim pun membenarkan adanya laporan keluhan dari masyarakat sekitar SPPG tersebut. 

Menurutnya, seharusnya sebelum SPPG beroperasi pihak pengelola sudah memikirkan dampak lingkungan ke warga sekitar dengan menyiapkan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL). 

“Ya kasihan warga sekitar SPPG itu sekarang, air sumurnya tidak bisa dipakai karena tercemar air limbah. Seharusnya pihak pengelola mengutamakan rasa kemanusiaan dengan memikirkan dampaknya juga ke masyarakat sekitar,” ungkapnya.

“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, harapanya pihak pengelola dapat segera berkoordinasi dengan warga sekitar dan segera membangun SPAL,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak pengelola SPPG Pekon Dadimulyo hingga berita ini diterbitkan belum berhasil dikonfirmasi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *