TANGGAMUS – Pemerintah Kabupaten Tanggamus gerak cepat dalam menanggapi dampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan meningkatnya debit air Sungai Way Semuong.
Pemkab Tanggamus melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerjunkan empat unit alat berat untuk melakukan normalisasi sungai yang melintasi wilayah Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS).
Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto, turun langsung meninjau proses awal normalisasi di lokasi, Kamis 22 Mei 2025.
Ia mengatakan bahwa hujan deras yang mengguyur beberapa waktu lalu sempat menyebabkan kenaikan debit air yang menggerus tanggul sungai dan mengancam permukiman warga di sekitarnya.
“Hari ini kita sempatkan untuk meninjau warga kita yang ada di sekitaran Sungai Way Semuong. Kemarin saat hujan lebat, airnya sempat naik dan menggerus pinggiran sungai yang berbatasan langsung dengan permukiman warga,” kata Wabup Agus Suranto.
Menurut Agus, normalisasi ini merupakan bentuk tanggap cepat dan kepedulian Pemkab terhadap keselamatan masyarakat dari potensi bencana banjir.
“Menanggapi laporan masyarakat, hari ini BPBD dengan empat unit alat berat langsung bergerak ke lapangan. Kita harap kehadiran BPBD ini bisa memberi ketenangan bagi warga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, Adi Nugroho, yang mewakili Kalak BPBD Irvan Wahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan normalisasi akan dilakukan sepanjang 200 meter dengan kedalaman pengerukan sekitar 1 meter. Lokasi pengerjaan mencakup 100 meter di Pekon Gunung Doh dan 100 meter di Pekon Banding.
“Kita targetkan pekerjaan selesai dalam waktu 15 hari, dengan pengerjaan dilakukan secara estafet oleh empat unit eksavator,” jelas Adi.
Adi juga mengungkapkan bahwa Sungai Way Semuong kerap menjadi sumber banjir setiap musim hujan, sehingga langkah normalisasi ini merupakan bentuk pencegahan awal.
Namun demikian, menurutnya, upaya yang lebih komprehensif diperlukan untuk solusi jangka panjang.
“Normalisasi ini hanya langkah awal. Ke depan diperlukan pembangunan tanggul atau beronjong untuk pengaman permanen. Kita akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena kewenangan teknisnya ada pada mereka,” tutupnya. (*)